Bolehkah Dzikir Hanya Dengan Allah Allah

Dzikir "Allah Allah" Bolehkah?


Sahabatnya Mufti Perlis Malaysia diatas, melarang dzikir dengan nama Allah, diulang berkali-kali, karena kalimat ini tidak memiliki arti. Sementara dzikir Nabi shalallahu alaihi wasallam selalu memiliki arti, seperti kalimat Tahlil, tasbih, tahmid dan sebaginya.

Sayangnya beliau lupa bahwa dalam bahasa Arab boleh membuang kalimat dan diperkirakan lafadz ada di dalamnya. Ini banyak di dalam ilmu Balaghah, Alfiyah Ibnu Malik dan sebagainya. Atau boleh jadi beliau belajarnya belum sampai bab itu.

Contoh paling sederhana adalah Bab Nida' (memanggil). Biasanya dalam bahasa Arab menggunakan kalimat "Yaa". Kalimat panggilan ini boleh dibuang dengan memperkirakan makna "Unadika"; Aku memanggilmu.

Jadi kalimat "Allah Allah Allah" yang diulang berkali-kali dapat memperkirakan kalimat yang memiliki makna: "Aku meminta kepada Mu Ya Allah" atau yang lain. Terbukti ketika Syekh Syuaib Al-Arnauth (disebut di video tersebut sebagai ahli tahqiq kitab hadis) juga mengutip penafsiran dari teks hadis:

ﻗﻮﻟﻪ: "اﻟﻠﻪ اﻟﻠﻪ" ﻗﺎﻝ اﻟﺴﻨﺪﻱ: ﺑﺎﻟﻨﺼﺐ، ﺃﻱ: ﺭاﻋﻮﻩ ﻭاﺗﻘﻮﻩ ﻭاﺫﻛﺮﻭﻩ ﻭﺧﺎﻓﻮﻩ
Hadis Nabi: "Allah, Allah". Menurut As-Sindi dibaca nashab, maksudnya adalah: "Jagalah Allah, takwalah kepada Allah, sebutlah Allah dan takutlah kepada Allah" (Musnad Ahmad 34/170)

Adakah Hadis Berdzikir Allah Allah?

Hadis berikut adalah riwayat Imam Ahmad, hampir semua riwayat tidak menyebutkan lafadz Allah Allah sebagai ucapan Nabi shalallahu alaihi wasallam menjelang wafatnya. Namun Al-Hafidz Adz-Dzahabi memberi penilaian yang menguatkan:

ﻋﻦ ﺃﻡ ﺳﻠﻤﺔ، ﻗﺎﻟﺖ: ﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ ﻣﺮﺿﻪ: "اﻟﻠﻪ اﻟﻠﻪ، اﻟﺼﻼﺓ ﻭﻣﺎ ﻣﻠﻜﺖ ﺃﻳﻤﺎﻧﻜﻢ". ﻗﺎﻟﺖ: ﻓﺠﻌﻞ ﻳﺘﻜﻠﻢ ﺑﻪ ﻭﻣﺎ ﻳﻜﺎﺩ ﻳﻔﻴﺾ. ﻭﻫﺬا ﺃﺻﺢ
Dari Ummi Salamah bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda di saat beliau sakit menjelang wafatnya: "Allah Allah, jagalah shalatmu dan hamba sahaya mu". Ummu Salamah berkata: "Nabi mengucapkan itu dan hampir tidak terdengar". Riwayat ini lebih sahih (Siyar A'lam An-Nubala' 2/237)

Ulama Mengamalkan Dzikir Allah Allah Ribuan Kali

Al-Hafidz Adz-Dzahabi ketika menulis biografi seorang ulama bernama Ibnu Najiyah, beliau menjelaskan:

ﻗﺎﻝ اﺑﻦ ﻋﺴﺎﻛﺮ: ﻗﺎﻝ ﻭﻟﺪﻩ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ: ﻛﺎﻥ ﺃﺑﻲ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻭﻟﻴﻠﺔ ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ ﻣﺮﺿﻪ ﻳﻘﻮﻝ: اﻟﻠﻪ اﻟﻠﻪ، ﻧﺤﻮا ﻣﻦ ﺧﻤﺴﺔ ﻋﺸﺮ ﺃﻟﻒ ﻣﺮﺓ، ﻓﻤﺎ ﺯاﻝ ﻳﻘﻮﻟﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﻃﻔﻰء.
Ibnu Asakir berkata bahwa putranya Ibnu Najiyah berkata: "Ayahku tiap siang dan malam saat sakitnya mengucapkan "Allah Allah" sekitar 15.000 kali. Beliau selalu mengucapkan sampai ia redup" (Siyar A'lam An-Nubala' 15/110)

KH. Ma'ruf Khozin

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel