Makhluk Tak Bernyawa Mengenal Nabi dan Merindukannya


Diceritakan dalam beberapa hadist, Makhluk Tak Bernyawa pun Mengenal Nabi shalallahu alaihi wasallam Dan Merindukannya.

- Pohon Kurma

عن جابر بن ﻋَﺒْﺪِ اﻟﻠَّﻪِ ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ، ﻳَﻘُﻮﻝُ: «ﻛَﺎﻥَ اﻟﻤَﺴْﺠِﺪُ ﻣَﺴْﻘُﻮﻓًﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺟُﺬُﻭﻉٍ ﻣِﻦْ ﻧَﺨْﻞٍ، ﻓَﻜَﺎﻥَ اﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺇِﺫَا ﺧَﻄَﺐَ ﻳَﻘُﻮﻡُ ﺇِﻟَﻰ ﺟِﺬْﻉٍ ﻣِﻨْﻬَﺎ، ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺻُﻨِﻊَ ﻟَﻪُ اﻟﻤِﻨْﺒَﺮُ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ، ﻓَﺴَﻤِﻌْﻨَﺎ ﻟِﺬَﻟِﻚَ اﻟﺠِﺬْﻉِ ﺻَﻮْﺗًﺎ ﻛَﺼَﻮْﺕِ اﻟﻌِﺸَﺎﺭِ، ﺣَﺘَّﻰ ﺟَﺎءَ اﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻮَﺿَﻊَ ﻳَﺪَﻩُ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻓﺴﻜﻦﺗ»

Jabir bin Abdillah berkata: "Atap masjid terbuat dari pelepah kurma. Jika Nabi shalallahu alaihi wasallam berkhutbah maka berdiri di atasnya. Ketika dibuat mimbar maka kami dengar tangisan pelepah kurma seperti suara. Hingga Nabi datang dan meletakkan tangannya, lalu pelepah itu diam" (HR Bukhari)

ﻋَﻦِ اﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ: ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ اﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺨْﻄُﺐُ ﺇِﻟَﻰ ﺟِﺬْﻉٍ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَّﺨِﺬَ اﻟْﻤِﻨْﺒَﺮَ، ﻓَﻠَﻤَّﺎ اﺗَّﺨَﺬَ اﻟْﻤِﻨْﺒَﺮَ ﻭَﺗَﺤَﻮَّﻝَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ، ﺣَﻦَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ، ﻓَﺄَﺗَﺎﻩُ ﻓَﺎﺣْﺘَﻀَﻨَﻪُ ﻓَﺴَﻜَﻦَ، ﻗَﺎﻝَ: " ﻟَﻮْ ﻟَﻢْ ﺃَﺣْﺘَﻀِﻨْﻪُ، ﻟَﺤَﻦَّ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ اﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ "

Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berkhutbah di pelepah kurma. Setelah dibuatkan mimbar dan Nabi berpindah, maka pelepah itu merintih. Nabi memegangnya lalu pelepah itu diam. Nabi bersabda: "Jika saya tidak memegangnya pelepah kurma akan merintih sampai kiamat" (HR Ahmad)

- Batu

ﻋَﻦْ ﺟَﺎﺑِﺮِ ﺑْﻦِ ﺳَﻤُﺮَﺓَ، ﻗَﺎﻝَ: ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ اﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ: «ﺇِﻧِّﻲ ﻷََﻋْﺮِﻑُ ﺣﺠﺮا ﺑﻤﻜﺔ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺴَﻠِّﻢُ ﻋَﻠَﻲَّ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﺃُﺑْﻌَﺚَ ﺇِﻧِّﻲ ﻷََﻋْﺮِﻓُﻪُ اﻵْﻥَ»

Dari Jabir bin Samurah bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Sungguh saya mengenal batu di Makkah. Ia mengucap salam kepadaku sebelum aku menjadi Nabi. Sungguh saya mengetahuinya sekarang" (HR Muslim)

- Gunung

ﻓَﺨَﺮَﺟْﻨَﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﺷْﺮَﻓْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ اﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔِ، ﻓَﻘَﺎﻝَ: «ﻫَﺬِﻩِ ﻃَﺎﺑَﺔُ، ﻭَﻫَﺬَا ﺃُﺣُﺪٌ، ﻭَﻫُﻮَ ﺟَﺒَﻞٌ ﻳﺤﺒﻨﺎ ﻭَﻧُﺤِﺒُّﻪُ»

Kami keluar hingga kami dekat dengan Madinah. Nabi bersabda: "Ini adalah Madinah. Ini gunung Uhud. Ia mencintai kita dan kita mencintainya" (HR Muslim)

- Kerikil

ﺭَﻭَاﻩُ اﻟﻄَّﺒَﺮَاﻧِﻲُّ ﻓِﻲ اﻷَْﻭْﺳَﻂِ ﻭَﺯَاﺩَ ﻓِﻲ ﺇِﺣْﺪَﻯ ﻃَﺮِﻳﻘَﻴْﻪِ: «ﻳَﺴْﻤَﻊُ ﺗﺴﺒﻴحهن ﻣَﻦْ ﻓِﻲ اﻟْﺤَﻠْﻘَﺔِ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻭَاﺣِﺪٍ، ﻭَﻗَﺎﻝَ: ﺛُﻢَّ ﺩَﻓَﻌَﻬُﻦَّ ﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﻓَﻠَﻢْ ﻳُﺴَﺒِّﺤْﻦَ ﻣَﻊَ ﺃَﺣَﺪٍ ﻣِﻨَّﺎ».

Kerikil-kerikil itu membaca tasbih (di hadapan Nabi) dan orang-orang yang hadir mendengar semuanya. Kemudian Nabi memberikan kepada kami, maka kerikil-kerikil tidak lagi bertasbih bersama kami" (HR Thabrani)

Jika makhluk yang tak bernyawa bisa mengenal Rasûlullâh shallallâhu alaihi wasallam, menangis bersamanya, bertasbih dan merindukan, apalagi kita kelak di Akhirat. Amin

Oleh: Ustadz Ma'ruf Khozin

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel