Siapakah Albani? Apakah Dia Seorang Muhaddist

Syaikh Nashiruddin Al-Albani
Albani itu bukan seorang Muhaddits, karena Muhaddits adalah orang yang mengumpulkan Hadits dan menerima Hadits dari para periwayat Hadits, dan Albani tidak hidup di masa itu. Ia hanya menukil nukil dari sisa Buku- Buku Hadits yg ada pada zaman sekarang.
.
Ahmad bin Hanbal yang hafal 1.000.000 Hadits (1 juta hadits), berikut Sanad dan Hukum Matannya, hingga digelari Huffadhudduniya (Salah seorang yg paling bnyak hafalan Haditsnya di dunia), (Rujuk Tadzkiratul Huffadh dan siyar a\’lamunnubala) dan Beliau tak sempat menulis semua Hadits itu, beliau hanya sempat menulis sekitar 20.000 Hadits saja, maka 980.000 Hadits lainnya sirna ditelan zaman.
.
Imam Bukhari hafal 600.000 Hadits berikut Sanad dan Hukum Matannya dimasa mudanya, namun beliau hnya sempat menulis sekitar 7.000 Hadits saja pada Shahih Bukhari dan bbrpa Kitab Hadits kecil lainnya, dan 593.000 Hadits lainnya sirna ditelan zaman.
.
Demikian para Muhaddits besar lainnya, seperti Imam Nasai, Imam Tirmidziy, Imam Abu Dawud, Imam Muslim, Imam Ibn Majah, Imam Syafii, Imam Malik dan Ratusan Muhaddits lainnya
.
Muhaddits adalah Orang yang berjumpa langsung dengan Perawi Hadits, bukan jumpa dgn Buku Buku dan Albani hanya jumpa dengan SISA-SISA BUKU HADITS yang ada dimasa kini.
.
Albani bukan pula Hujjatul Islam, yaitu gelar bagi yg telah hafal 300.000 Hadits berikut Sanad dan Hukum Matannya, bagaimana ia mau hafal 300.000 Hadits, sdgkan masa kini jika semua Buku Hadits yg tercetak itu dikumpulkan maka HANYA mencapai kurang dari 100.000 Hadits
.
Al Imam Nawawi itu adlh Hujjatul Islam, demikian pula Imam Ghazali, dan bnyak Imam-Imam lainnya
.
Albani bukan pula Alhafidh, ia tak hafal 100.000 Hadits dgn Sanad dan hukum Matannya, karena ia banyak menusuk Fatwa para Muhadditsin, menunjukkkan ketidak fahamannya akan Hadits hadist tsb.

Albani bukan pula Almusnid, yaitu Pakar Hadits yg menyimpan bnyak Sanad Hadits yg sampai ada Sanadnya masa kini, yaitu dari dirinya, dari Gurunya, dari Gurunya, demikian hingga para Muhadditsin dan Rasulullah.

Orang yg bnyak menyimpan Sanad spt ini digelari Al Musnid, sdgkan Albani tak punya satupun Sanad Hadits yg Muttashil
.
Berkata para Muhadditsin, \"Tiada Ilmu tanpa Sanad\" maksudnya semua Ilmu Hadits, Fiqih, Tauhid, Al Qur'an, mestilah ada jalur Gurunya kpd Rasulullah, atau kpd Sahabat, atau kpd Tabiin, atau kpd para Imam
.
Maka jika ada seorang mengaku Pakar Hadits dan berfatwa namun ia tak punya Sanad Guru, maka Fatwanya Mardud (tertolak), dan ucapannya Dhoif, dan tak bisa dijadikan Dalil utk diikuti, karena Sanadnya Maqtu\’
.
"Apa pendapat anda dgn seorang Manusia muncul di abad ini lalu menukil nukil sisa sisa Hadits yg tdk mencapai 10% dari Hadits yg ada dimasa itu, lalu berfatwa ini dhoif, itu dhoif?".

sumber: santri_lugu

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel